Natural Dynamic House
Karya: Gemawang Swaribathoro & Gigih Nalendra
Asal Kampus: Institut Teknologi Bandung (ITB)
Luas Tanah: 90 m2
Keterangan: Peringkat ke-8 dari 10 Terbaik Sayembara Desain Rumah Ramah Lingkungan 2009
Konsep rumah urban yang dinamis dengan ruang interaksi sosial yang berbaur dengan alam.
Karya peserta asal Bandung ini mengambil contoh kasus lahan sempit di perkotaan. Gemawang Swaribathoro dan Gigih Nalendra, dua mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mencermati sulitnya mendapatkan luasan lahan yang memadai untuk rumah tinggal di kota. Mereka meninjau aplikasi desainnya agar menunjang sustainability dari tiga sisi. Yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.
Massa kubus modular
Asumsi lebar lahan yang digarap sepanjang lima meter dan panjang ke belakang 18 meter. Bangunannya didesain dengan model massa kubus modular dua lantai. Pola kubus yang sederhana dipilih karena lebih ekonomis dalam biaya pembangunannya. Massa utama dibuat dengan material beton prefabrikasi yang juga menampilkan kesan yang bersih dan modern. Konsep urban modern diwujudkan dengan menggabungkan unsur material kaca dan baja yang bertema industrial.
Dari sisi lingkungan, konsep rumah ditambah dengan unsur green berupa taman rumput hijau di lahan miring sejajar garis tangga yang berbentuk satu garis. Taman rumput itu berguna juga untuk menampung air hujan yang bisa digunakan kembali sebagai penyediaan gray water. Bangunan juga dilengkapi dengan banyak bukaan untuk memungkinkan terjadinya ventilasi alami dan pemanfaatan cahaya alami yang maksimal di siang hari.
Ruang interaksi
Kondisi sosial pola rumah tangga di kehidupan masyarakat urban umumnya sulit untuk bersosialisasi karena terbentur waktu. Untuk itu difasilitasi dengan ruang interaksi terbuka berupa outdoor living room yang berbaur dengan alam. Desain rumah yang secara keseluruhan seperti rumah panggung, menyediakan area bagian bawah yang terbuka dengan pijakan taman rumput hijau dan perkerasan untuk carport. Area depan rumah yang dibatasi pagar rendah itu memberi kesan dinamis dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian interaksi dapat tercapai dan ruang terbuka hijau juga tersedia.
Zonasi
Pembagian area pada bangunan dua lantai ini dipisahkan untuk zona semi privat dan zona privat. Lantai bawah untuk semi privat diisi ruang tamu, ruang makan dan dapur yang diletakkan berurutan pada satu garis. Di ujung lantai bawah diletakkan area servis dan toilet. Sedangkan lantai atas untuk area privat. Yakni ruang keluarga, dua kamar tidur anak dan satu kamar tidur utama, serta satu kamar mandi untuk bersama. Akses menuju lantai atas ini dibuat menonjol dengan bentuk tangga satu garis yang terlihat dari luar rumah. Posisi tangga tidak dibatasi dengan dinding tertutup sekaligus menjadi aksen bagi komposisi massa bangunan secara keseluruhan. Halimatussadiyah
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!